IESR Dorong CIPP JETP Indonesia Fokus pada Pendanaan Pensiun Dini PLTU

Nadya Zahira
31 Agustus 2023, 16:59
pensiun dini pltu, jetp, transisi energi
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Cerobong asap raksasa dari tujuh pembangkit listrik tenaga batu bara menjulang di atas desa Suralaya, Banten, Kamis (30/8).

Institute for Essential Services Reform (IESR) meminta pemerintah mendorong rencana investasi dan kebijakan Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk fokus pada pensiun dini PLTU batu bara guna mencapai target transisi energi.

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menuturkan, hal itu perlu dilakukan karena hingga saat ini minat negara-negara donor JETP yang tergabung dalam IPG (International Partners Group) dan GFANZ (Glasgow Financial Alliance for Net Zero) untuk menyediakan pendanaan pensiun dini PLTU sangat rendah.

Padahal pengurangan PLTU diperlukan untuk meningkatkan penetrasi energi terbarukan. Salah satu strategi untuk bisa mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 34% pada 2030 dan target net zero emission (NZE) pada 2050, yakni dengan melakukan pensiun dini PLTU batu bara sebelum 2030.

Fabby memperkirakan biaya pensiun dini PLTU batu bara tersebut mencapai US$ 4 miliar atau setara Rp 61 triliun. Angka tersebut di bawah nilai perkiraan yang diberikan oleh PLN sebelumnya.

Oleh sebab itu, dia menilai bahwa IPG harus mau menyediakan pendanaan pensiun dini PLTU batu bara kepada Indonesia sebagai konsekuensi keterlibatan mereka dan demi mempertahankan kredibilitas JETP itu sendiri.

Negara-negara yang tergabung dalam IPG di antaranya Amerika Serikat (AS), Jepang, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Norwegia, Italia, serta Inggris dan Irlandia. Kemitraan ini juga termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) Working Group.

Disisi lain, dia mengatakan bahwa IESR memandang penyempurnaan dokumen CIPP akan memperjelas jumlah dana yang dibutuhkan untuk proyek prioritas, contohnya pengembangan rencana proyek energi terbarukan.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...